Baca Juga

110518-_MAHASISWA-_MALAYSIA
MALANG - Mahasiswa Malaysia  yang sedang kuliah di Malang menyambut hasil Pilihan Raya Umum (PRU) 14 Malaysia. Bahkan ada di antara mereka yang pulang ke negeri asalnya demi menggunakan hak pilihnya. 
Hasan Syukri, mahasiswa UIN Malang asal Malaysia merupakan salah satu contohnya. Ia pulang kampung karena sudah memilik hak untuk memilih. Hasan tak sia-siakan kesempatan tersebut demi pilihannya. 
”Di negara kami, warga yang sudah berusia 21 tahun wajib ikut Pemilu Raya. Karena usia saya saat ini sudah 23 tahun jadi saya menyempatkan pulang untuk menggunakan hak suara saya,” kata  Hasan kepada Malang Post Kamis (10/5) malam.
Mahasiswa jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah UIN Malang ini menceritakan tentang pelaksanaan PRU 14 Malaysia kepada Malang Post. Ia mengatakan, pelaksanaan pemilu raya berlangsung lancar. Tak ada laporan tentang kecurangan.  
Kemenangan Mahathir Mohamad pun disambut rakyat Malaysia. Sebab menurut dia, Mahathir Mohamad sangat layak menjadi pemimpin lantaran sebelumnya pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. 
Namun demikian, Hasan belum mengetahui apakah akan ada perayaan khusus hasil PRU 14 di Malang atau tidak. Sebab ia baru akan kembali ke Malang, Jumat (11/5). Untuk diketahui, 128 mahasiswa Malaysia kuliah di Universitas Brawijaya (UB) dan UIN Malang.
Mereka tergabung dalam Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia Indonesia (PKPMI). Sementara itu, mahasiswa Fakultas Kedokteran UB angkatan 2015, Nor Izyan Binti Mohamad, mengatakan, PRU 14 yang berakhir pada Rabu (9/5) lalu sangat memberi makna. 
”Pada Pemilu Raya U 14 ini dimenangkan Mahathir mantan Perdana Menteri ke-4 sebelum ini,” ujar Izyan, sapaan akrab Nor Izyan Binti Mohamad.
Adanya peralihan kuasa kata dia, menunjukkan bahwa rakyat Malaysia bersatu memilih perdana menteri yang baru. 
“Demi memperkasakan semua negara Malaysia,” katanya. 
Terpilihnya Tun Mahathir sebagai perdana menteri dianggap sangat layak oleh mahasiswa Malaysia.
”Meskipun usia Dr  Mahathir tahun ini sudah mencapai 93 tahun namun beliau sangat layak menjadi perdana menteri. Hanya saja saya tidak bisa ikut mendukung langsung lantaran saya ada kuliah yang tidak bisa ditinggal,” ujarnya. 
Sementara itu, Mahathir Mohamad telah resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia. Ia dilantik setelah proses pengambilan sumpah oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V. Pelantikan digelar di Istana Negara, Kuala Lumpur, Kamis (10/5) tadi malam. 
Hal tersebut diketahui lewat siaran langsung via YouTube dari Bernama News Channel yang merupakan media pemerintah Malaysia. Dalam siaran tersebut terlihat Mahathir didampingi sang istri, Siti Hasmah Mohamad Ali yang duduk di sebelahnya.
Tampak juga istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail yang hadir di acara pelantikan itu. Mahathir menjadi Perdana Menteri Malaysia lewat dukungan koalisi Pakatan Harapan yang memenangi pemilu. Kemenangan ini menjadi yang pertama setelah 60 tahun Malaysia dikuasai Barisan Nasional. (mg7/van)

Baca Juga

110518-cangkrukan-pilkada
MALANG – Kesuksesan Pilkada Kota Malang menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya sukses pelaksanaan, tapi juga kedamaian di tengah masyarakat juga harus terus di dengungkan. Agar pelaksanaan Pilkada Kota Malang dapat berlangsung damai dan tingkat partisipasi masyarakat juga tinggi.
“Kota Malang memang seharusnya damai seperti yang dicontohkan di Gadang gang 7, apalagi saat ini menjelang pilkada, ayo bersama kita menjaga kedamaian Kota Malang. Saya senang kesini karena saya dengar daerah sini aman dan damai. Jarang ada tindakan kriminal atau anarkisme,” kata Calon Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko yang ikut bergabung “cangkrukan” dengan warga Gadang, di depan pos kamling RT12 Jalan Gadang gang 7, Kelurahan Gadang,  Kecamatan Sukun, Kamis (10/5). 
Menurut Bung Edi, kehadirannya untuk bersilaturahmi, mendengarkan keluh kesah warga Gadang, terutama yang bermukim di wilayah Gadang gang 7. Sekaligus menyambung kembali tali persahabatan dengan teman-teman lama sesama  Anak Kolong serta sesepuh Gadang.
“Saya juga senang menyambangi warga Gadang. Saya dengar di sini banyak Kaum Dalu (suka bergadang malam hari), jika berkenan saya ingin cangkrukan lagi dengan panjenengan semua saat bulan Ramadan nanti, mungkin bisa dalam tema sahur on the road”, ujar Bung Edi yang disambut antusias warga setempat.
Pada kesempatan ini Bung Edi sempat mengingatkan warga untuk dengan senang hati menyukseskan Pilkada 2018 Menurutnya, indikator sukses Pilkada ketika berlangsung dengan damai, masyarakat berbondong-bondong datang ke TPS dihari pencoblosan 27 Juni mendatang.
”Dan masyarakat dengan senang hati memilih pemimpin yang tepat,” tambahnya.
Warga menyambut antusias kedatangan Bung Edi.
 “Saya senang atas kedatangan bapak, cangkrukan semacam ini dapat menjadi berkah bagi saya yang seorang pedagang kelontong disini. Dagangan saya jadi laku, jadi laris, dan warga sini juga dapat menyampaikan uneg-unegnya sambil bercanda bersama bapak,” ujar Tutik, pedagang kelontong di Gadang gang 7.
Komunikasi pun cair dengan berbagai canda. Tak nampak adanya jarak antara Bung Edi dengan warga Gadang. (mg6/aim)

Baca Juga

110518-wahana-coban-talun
BATU - Pengambangan potensi wisata desa berbasis masyarakat di Kota Batu terus tumbuh dan berkembang. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton keramaian wisatawan yang datang ke Kota Batu, tapi masyarakat juga sebagai pelaku wisata yang dapat meningkatkan perekonomian warga.
Saat ini sektor pariwisata sangat potensial untuk pemberdayaan ekonomi rakyat. Beberapa wisata alam berbasis masyarakat yang tengah dikembangkan antara lain, Coban Talun, Coban Putri dan Gunung Banyak.Wisata tersebut dikelola melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama Perhutani.
Koordinator Wisata Coban Talun, Samsul Huda mengatakan, wisata alam Coban Talun yang berada di Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ini mulai dkembangkan masyarakat dibawah LMDH Wonolestari Sejah sejak tahun 2017 lalu.
"Pengembangan wisata berbasis masyarakat di Coban Talun memang baru satu tahun ini. Namun pengembangan wisata dikhususkan yang berbasis masyarakat dengan tujuan peningkatan ekonomi warga desa. Sehingga investor tidak diperbolehkan masuk," ujar Samsul kepada Malang Post.
Ia menjelaskan, di kawasan Coban Talun memiliki delapan wahana wisata yang dikelola masyarakat, diantaranya wisata 1000 Oyot, Ayunan, Omah Pagupon, Alas Pinus, Omah Terbalik, Kebun Bunga dan Gua Jepang. Sementara untuk Omah Apache dikelola pihak ketiga.
Misalnya objek Wisata Coban Talun (Oyot), menjadi salah satu wahana wisata yang dikelola lebih dari 100 kepala Keluarga. Itu diungkapkan oleh pengelola Oyot, Suhari yang mengatakan bahwa Oyot menjadi satu-satunya objek wisata yang dikelola oleh warga, atau berbasis masyarakat.
"Dibawah LMDH Wonolestari Sejahterah, Oyot salah satu objek yang merupakan usaha masyarakat RW 15, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo. Dengan pembangunan selama enam bulan sejak Mei dan mulai dibuka tanggal 13 Desember 2017 lalu," ungkap Hari.
Objek wisata alam seluas 1 hektar ini, dalam pembangunannya diperoleh dari swadaya masyarakat.
"Sehingga tidak ada pihak lainnya atau investor yang masuk. Itu karena kami tidak ingin hanya menjadi penonton di desa kami sendiri," ungkapnya.
Ia menerangkan, jika pengembangan Oyot masih terkendala. Itu karena semua SDM masih belajar dan semua pegawai dari warga RW 15. 166 saham terdiri dari  90-100 orang KK yang ikut bergabung dengan ivestasi tiap saham senilai Rp 5 juta.
"Untuk warga RW 15 yang mau ikut berinvestasi kita tidak memaksa. Tercatat dari 167 KK sekitar 100 orang yang ikut. Perlu diketahui juga satu saham bisa dibagi dua sampai tiga orang," imbuhnya.
Sedangkan untuk pembagian hasilnya, Hari mengatakan, hingga jangka waktu dua tahun kedepan pihaknya masih melakukan pengembangan. 
"Untuk bagi hasil belum ada sampai dua tahun nanti. Karena hasil dari penjualan tiket masuk dan beberapa wahana yang ada digunakan untuk pengembangan Oyot," bebernya.
Untuk pembagian hasil dari tiket masuk sebesar Rp 5 ribu tiap bulannya mendapat 64 persen. Sedang untuk pajak 10 persen, PHT KPH Malang 20 persen, TPU 2 persen, Desa 2 persen dan Kopkar 2 persen. 
Begitu juga dengan wisata alam Coban Putri di Dusun Tlekung, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonoasri, Coban Putri. Sama seperti seperti Coban Talun, pengembangan dan peresmian baru berjalan satu tahun ini. (eri/aim)

Baca Juga

20171009_145740-300x180
Almaghfurlah KH Sholeh Qosim bakal dimakamkan di makam depan Masjid Bahauddin area pondok setelah salat Jumat, (11/5/2018).


"Besok abah akan dimakamkan setelah salat Jumat. Sekitar pukul 11.00 jenazah almaghfurlah akan dibawa ke masjid," kata Gus Jazuli, putra terakhir KH Sholeh Qosim, Kamis (10/5/2018).

Melihat ribuan pentakziah yang memadati area pondok dan ndalem almarhum untuk melakukan salat jenazah, sempat membuat kuwalahan petugas Banser dan keluarga ndalem untuk membendung rombongan yang akan melakukan saalat jenazah.

Setelah dilakukan musyawarah keluarga, akhirnya untuk rombongan yang akan melakukan salat jenazah, dibatasi. Karena pihak keluarga almarhum dari berbagai daerah juga tiba di rumah duka.

"Bagi pentakziah yang ingin melakukan salat jenazah, bisa besok ke Masjid Bahauddin saat salat Jumat yang dilanjutkan salat jenazah dan pemakaman almarhum di makam depan masjid," tutup putra terakhir KH Sholeh Qosim itu sambi menyambut kedatangan KH Zainuddin Jazuli di rumah duka. 

Baca Juga

safe_image
Innaalillahi wa innaa ilaihi raaji'uun, KH Sholeh Qosim ulama kharismatik asal Ngelom Kecamatan Taman, Sidoarjo, berpulang ke Rahmatullah, Kamis (10/5/2018).



Kyai yang pernah dicium tangannya oleh Presiden Joko Widodo itu menghembus nafas terakhir saat menjalankan shalat maghrib. "Saat shalat maghrib, sujud tidak bangun," kata Gus Miftah cucu almarhum.

Saat ini jenazah pengasuh Pondok Pesantren Bahauddin Al Islami masih di "ndalem" atau rumah pribadi almarhum. Ribuan pentakziah juga memadati halaman dan gang mondok menuju ndalem Kiai Soleh.

Berbagai rombongan pentakziah juga melaksanakan salat jenazah secara bergantian di rumah almarhum yang menghadap ke selatan sisi utara Masjid Bahauddin.
Powered by Blogger.
close
Banner iklan disini