Showing posts with label Peristiwa. Show all posts

Baca Juga

Wanita Cenderung Ingin Selingkuh Setelah 6-10 Tahun Menikah.
Setelah melakukan survei terhadap 423 orang, para peneliti menemukan wanita yang menikah antara 6 sampai 10 tahun lebih besar kemungkinannya untuk terlibat perselingkuhan.

Kondisi itu berbeda pada pria yang cenderung makin berani bertualang mencari cinta di luar nikah, setelah usia pernikahan mereka 11 tahun atau lebih.

Lantas mengapa wanita cenderung melakukan perselingkuhan di rentang usia pernikahan 6 sampai 10 tahun?

Dilansir dari Menshealt, alasannya utamanya karena pada usia pernikahan yang masih muda, anak-anak masih terlalu kecil. Jadi pada masa ini, sebagian besar waktu dan perhatian ibu tercurah untuk anak dan keluarga.

Namun seiring waktu berjalan, anak sudah semakin besar dan secara evolusi manusia cenderung akan mencari pasangan baru daripada membesarkan anak-anak yang sudah ada.

Sementara ketika usia pernikahan sudah lama, faktor menopause mencegah wanita untuk mencari pasangan baru karena mereka lebih fokus untuk memperbaiki kualitas hidup.

Pakar kehidupan berkualitas, Michael Steger, Ph.D. mengatakan, pada usia pernikahan yang sudah lama, wanita enggan bertualang mencari pasangan lain.

Selain karena usia yang sudah tua, mereka juga mulai merenungkan hal-hal yang telah atau belum pernah dicapai dalam dekade terakhir.

Lalu, kriteria apa yang menyebabkan seorang wanita dan pria dikatakan telah berselingkuh?

Perilaku paling kecil yang dianggap sebagai perselingkuhan adalah melihat film porno. Disusul dengan kencan sekali waktu dengan orang yang tak dikenal, dan kencan berkali-kali dengan orang tersebut.

Semakin sering dan intim perilaku tersebut dilakukan, semakin besar kemungkinannya untuk dianggap sebagai perselingkuhan. (ism) 

Baca Juga

Dalam ajaran Islam, sosok ibu begitu dimuliakan. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Ibu adalah sosok " nomor satu" yang wajib dihormati
Dari Abu Hurairah RA, " Suatu saat ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak aku pergauli dengan baik? Rasulullah menjawab: Ibumu! Lalu siapa? Rasulullah menjawab: Ibumu! Lalu siapa? Rasulullah menjawab: Ibumu! Sekali lagi orang itu bertanya: Kemudian siapa? Rasulullah menjawab: Bapakmu!”(HR Bukhari).

Islam pun kerap kali membahas tentang dahsyatnya doa seorang ibu bagi anak-anaknya. Sudah banyak kisah yang membuktikan tentang kebenaran hal tersebut. Salah satunya sebuah kisah yang terjadi di zaman Rasulullah SAW.

Kisah ini diambil dari Kitab Imam Al-Hafizh Ibnu Abi Ad-Dunya Rahimahullah. Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita, suatu hari kami menjenguk seorang anak muda dari Anshar (Madinah) yang sedang sakit berat.

Kami tidak beranjak dari sisinya sampai ajal menjemputnya. Lalu kami pun membentangkan kain untuk menutupi wajahnya. Ibunya yang sudah lemah dan tua berada di samping kepalanya.

Lalu kami menoleh kepadanya sambil menghiburnya dengan berkata, " Berharaplah pahala dari Allah atas musibah yang menimpamu" .

" Apakah anakku sudah mati?" tanya wanita tua itu.

" Ya," jawab kami.

Lalu wanita tua itu mengulurkan tangannya ke langit sambil berdoa, " Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku pasrah kepada-Mu dan berhijrah kepada Rasul-Mu, dengan harapan agar Engkau berkenan menolongku dalam tiap kesulitan. Ya Allah, janganlah Engkau timpakan kepadaku musibah ini pada hari ini" .

Kemudian, dibukalah penutup wajah yang telah kami tutupkan kepada anak muda itu. Tidak berapa lama, anak muda itu hidup kembali.

Baca Juga


nabi sulaiman merupakan seseorang nabi yang dianugerahi kekayaan berlimpah. tidak hanya kayanya nabi sulaiman, dia terlebih lagi dijuluki bagaikan raja seluruh mahluk. kerajaan nabi sulaiman sangat besar.
istananya juga megah, berlapis emas dan juga permata. tidak hanya dikasih anugerah kekayaan, nabi sulaiman pula diberi mukjizat ialah dia mampu paham bahasa hewan dan juga mampu berdialog pada jin, dan mampu menundukan keduanya.
doa nabi sulaiman
seluruh yang dipunyai oleh nabi sulaiman semasa hidupnya tentu tidak lepas dari kuasa alloh swt. doa – doa yang dipanjatkan nabi sulaiman telah dikabulkan dan juga diijabah oleh alloh sampai – sampai dia mampu mempunyai seluruh yang diingininya.

nah, pada masa saat ini banyak orang yang mau berulang mengamalkan doa – doa nabi sulaiman tersebut dengan bermacam – macam tujuan, semisal buat mengharap rejeki dan juga kekayaan, mengobati orang kesurupan, ataupun buat menundukan hewan buas.
oleh karna itu, di informasi kali ini kami hendak mangulas doa – doa tersebut buat mampu kamu hapalkan dan juga kamu amalkan.
doa nabi sulaiman buat kekayaan
doa nabi sulaiman yang kesatu ini merupakan doa yang mampu dipakai buat meminta kelancaran rejeki dan juga buat kekayaan.

bila kamu dikala ini lagi hadapi kesusahan ekonomi, ataupun berharap supaya keuangan kamu lebih baik, amalkanlah doa supaya rezeki bisa dengan mudah serupa yang tercantum dalam surah shaad ayat 35:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّن بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

latinnya:
rabbighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li – ahadin min ba’dii innaka antal wahhaab.

maksudnya:
“ya tuhanku, ampunilah saya dan juga anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dipunyai oleh seseorang juapun sesudahku, sebetulnya engkaulah yang maha pemberi. ”

doa tersebut mampu diamalkan tiap kamu tuntas menunaikan sholat fardlu. tetapi, hendak lebih baik lagi apabila kamu aktif menunaikan sholat dhuha dan juga membacakan doa nabi sulaiman tersebut tiap hari.
hendak namun, seluruh doa tersebut wajib diiringi dengan ikhtiar, usaha, dan juga kerja keras kamu karna tidak bisa jadi kekayaan jatuh dari langit tanpa kamu mengusahakannya seorang diri. doa merupakan sekadar munajat yang mampu melancarkan datangnya rejeki.
doa nabi sulaiman buat menundukan hewan dan juga mengusir jin
serupa yang terangkum dalam sejarah kehidupannya di al – qur’an, nabi sulaiman semasa hidupnya dibekali dengan mukjizat mampu berdialog dan juga paham bahasa hewan dan juga jin.

mukjizat nabi sulaiman tersebut amat berguna untuk kemudahan syiar dan juga dakwahnya. dengan mukjizat itu, seluruh hewan dan seluruh jin yang terdapat di wajah bumi tunduk hendak perintah dia.
nah, apabila kamu mau mempunyai sedikit karomah dari mukjizat nabi sulaiman tersebut, amalkanlah doa berikut ini serupa yang tercantum dalam surah an – naml ayat 30 dan juga 31:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

latinnya:
bismilaahir rahmoonir rohiim. allaa ta’luu ‘alayya wa’tuunii muslimiin

maksudnya:
“dengan menyebut nama allah, yang maha pemurah, lagi maha penyayang. kalau janganlah kalian berlaku sombong kepadaku, dan juga datanglah kepadaku bagaikan orang – orang yang berserah diri. ”

doa di atas mampu dibacakan buat menyembuhkan orang yang kesurupan. bacakan doa pengusir jintersebut di kuping kanan orang yang sakit seraya menekan jempol kaki kanan dan juga kirinya, insya alloh jin yang menggangu dan juga merasuk badan orang tersebut hendak keluar dengan sendirinya.
doa ini sudah banyak dibuktikan dan juga teruji makbul. oleh karna itu, hapalkanlah supaya apabila sesuatu dikala diperlukan kamu dapat langsung memakainya.
tidak hanya buat mengusir jin, doa nabi sulaiman di atas pula mampu dipakai buat menjinakan fauna. misalnya kamu berjumpa ular liar ataupun fauna buas yang lain.
sampai – sampai kamu berposisi dalam bahaya, bacalah doa di atas seraya berpasrah diri kepada alloh. insya alloh, hewan liar tersebut dapat berangkat dan juga tidak mengusik kamu lagi.
doa nabi sulaiman dalam bersyukur
kekayaan, mukjizat, dan juga kekuasaan yang dikasih oleh alloh kepada nabi sulaiman tidak sedikit juga mengganti kepribadiannya.

dia malah senantiasa meminta kepada allah supaya dapat senantiasa melindungi amanat dan juga kodratnya bagaikan mahluk.
dia senantiasa bersyukur dan juga memohon supaya dia terkategori orang – orang yang pandai bersyukur. dan juga malah karna seperti itu alloh setelah itu malah menaikkan nikmat – nikmat kepadanya.
bagaikan seseorang muslim, terdapat baiknya kita meniru perilaku nabi sulaiman dalam menyikapi nikmat yang dikasih alloh kepada kita.
karna, terus menjadi kita bersyukur, hingga alloh hendak terus menjadi menaikkan kenikmatan dalam kehidupan kita. bacalah doa nabi sulaiman buat bersykur berikut ini sebagaimana ada dalam tulisan an – naml ayat 19:
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

latinnya:
rabbi awzi’nii an asykura ni’matakal latii an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardaahu wa adk – hilnii birahmatika fii ‘ibaadikash shaalihiin

maksudnya:
“ya tuhanku, berilah saya ilham buat senantiasa mensyukuri nikmat mu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan juga kepada 2 orang bunda bapakku dan juga buat mengerjakan amal saleh yang engkau ridhai; dan juga masukkanlah saya dengan rahmat – mu ke dalam kalangan hamba – hamba – mu yang saleh. ”

nah, demikianlah sebagian doa nabi sulaiman yang mampu kami sampaikan di peluang kali ini. mudah – mudahan dengan mengamalkan doa – doa tersebut secara ikhlas dan juga berserah diri, apa yang jadi kemauan kamu mampu dikabulkan oleh alloh swt.
amin allohumma amin.
( sumber: kisahkini. pw )

Baca Juga

bakar-658x330



Rumah Gumbrek (50) mengalami kebakaran hebat pada Jumat (18/5/18), ia merupakan warga Dukuh Krajan Rt 04 Rw 01, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kebekaran tersebut akibat ulah anaknya.
Kejadian ini berawal saat anak korban bernama Agung (16) marah-marah kepada Gubrek karena minta Handphone dan sekitar pukul 14.00 WIB, saat korban bekerja, Agung keluar rumah dengan membakar kayu di halaman, kemudian api di dalam rumah sudah menyala, selanjutnya Agung berjalan entah kemana. Sedangkan api melalap rumah korban hingga habis.
Menurut Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto kejadian ini dilaporkan oleh Polsek Jabon ke Polres Ponorogo. Setelah mengetahui kebakaran tersebut petugas lalu menguhubungi pemadam kebakaran Pemkab Ponorogo.
“Mobil pemadam kebakaran pun juga datang, api juga sudah bisa dipadamkan, namun rumah korban tetap habis terbakar.” Terang AKP Sudarmanto. Selain rumah yang terbakar, korban juga menderita kerugian perabot rumah tangga dan uang tunai sebesar Rp 3.000.000.00.
Petugas juga sudah mengamankan Agung yang diduga sebagai pelaku pembakaran tersebut di Mapolsek Jambon, sedangkan untuk total kerugian atas kejadian ini sekitar tujuh puluh lima juta rupiah. (Por/Ind/Frm)

Baca Juga

20180519_123426
Petugas gabungan melakukan razia kos kosan di daerah Tungorono, Kabupaten Jombang.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga sucinya bulan Ramadhan dan mencegah muda-mudi serta pasangan bukan suami gue untuk tidak berbuat mesum.

Gelar razia yang dilaksanakan oleh petugas Gabungan, serta Polsek Jombang tersebut berhasil mengamankan pasangan tanpa surat nikah dan bukan suami istri.

Razia ini dilakukan petugas gabungan dengan harapan situasi di Jombang tetap aman dan kondusif dari penyakit masyarakat selama bulan puasa.

Petugas Polsek Jombang yang dibantu Koramil Jombang dan Pol PP Kec. Jombang itu dilakukan guna penertiban rumah kos di eks lokalisasi Tunggorono, Kec/Kab Jombang.

Dalam razia tersebut, sepasang laki-laki dan perempuan diamankan karena tidak memiliki hubungan suami istri.

Keduanya adalah AS (28) warga Perumahan Pondok Indah, Desa Tunggorono, Jombang, dan DKS (19) warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya.

Polisi juga mengamankan wanita berinisial ARD (19) warga Desa Tunggorono, Jombang karena tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Mereka berada dalam satu kamar saat dilakukan razia. Semua yang terjaring kita bawa ke Mapolsek guna pendataan lebih lanjut,” urai Kapolsekta Jombang, AKP Suparno, Jum’at (18/8/2018).

Sasaran dalam razia tersebut adalah rumah kos, petugas gabungan juga merazia eks lokalisasi Tunggorono. Rumah-rumah penduduk yang pernah menjadi tempat lokalisasi juga menjadi sasaran.

“Razia seperti ini akan terus kita lakukan dalam bulan suci Ramadhan ini, guna menjaga kota Jombang agar tetap aman dan kondusif,” tuturnya. (Supriyadi)

Baca Juga

Jaringan kelompok radikal atau terorisme tanpa banyak disadari menggunakan pemberitaan media untuk sarana propaganda dan berkomunikasi antar sel-sel yang berserak dan terpisah-pisah. Semakin marak dan bombastis pemberitaan pers tentang peristiwa terorisme, maka semakin tercapai tujuan terorisme untuk menebarkan ketakutan dalam masyarakat.
kode-radikal
ilustrasi
Demikian dikemukakan Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/5).
Menurut Agus, ketika komunikasi langsung semakin tidak dimungkinkan karena penyadapan lembaga intelijen, jaringan teroris berkomunikasi dan saling berkirim sandi melalui pemberitaan media.
“Maka, pemberitaan tentang insiden Mako Brimob Depok konon diterima sebagai kode bagi sel-sel teroris di tempat lain untuk segera beroperasi,” ujarnya.
Lantas, bagaimana dengan pers Indonesia? Menurut Agus, ketika terorisme sedang beraksi di Indonesia dan saban hari menjadi episentrum pemberitaan pers, memberitakan peristiwa terorisme tentu tidak salah, bahkan harus dilakukan untuk memenuhi hak publik atas informasi, untuk menjalankan fungsi surveillance dan kontrol.
Namun di sisi lain, lanjut dia, pers mesti mempertimbangkan dampak sistemik, perlu berhitung ulang tentang prinsip kebebasan pers yang fungsional dan bukan sebaliknya kontraproduktif bagi nilai-nilai yang lain: kemanusiaan, keamanan nasional, penegakan hukum, ketentraman sosial, recovery korban dan keluarganya dan lain-lain.
“Travel advice sudah dilakukan beberapa negara besar, penurunan nilai rupiah di depan mata, goncangan terhadap sektor pariwisata mulai dikhawatirkan sebagai akibat teror bom,” terangnya.
Agus menegaskan, semua pihak sudah harus berpikir tentang mengedepankan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Tanpa terkecuali pers. Tentu saja ini bukan perkara yang mudah. Pasalnya, sudah menjadi naluri wartawan untuk memburu dan memberitakan yang penting, mendesak, kontroversial dan menarik perhatian khalayak.
“Di sinilah lahir dilema antara melayani hak publik atas informasi di satu sisi, dan dorongan untuk turut menjaga situasi yang kondusif bagi penyelesaian masalah di sisi lain. Apa boleh buat, kebebasan pers tidak berdiri di ruang kosong, dia bersisihan dan berkelindan dengan nilai nilai publik yang lain,” katanya.
Pers Barat sekarang semakin selektif terhadap klaim, kiriman video dan berbagai pernyataan ISIS. Mereka belakangan tidak begitu saja memuat klaim-klaim ISIS. Sebaliknya, mereka telah berpikir untuk tidak mau terjebak dalam propaganda ISIS. (**)

Baca Juga

IMG-20180519-_WA0026-800x445-678x381
Direktorat Krimsus Subdit Cybercrime Polda Sumut menangkap oknum PNS yang bekerja sebagai dosen Ilmu Perpustakaan di Universitas Sumatera Utara (USU) bernama Himma Dewiyana Lubis alias Himma dirumahnya Jalan Melinjo II Komp. Johor Permai Medan Johor Kota Medan.
Ianya ditangkap pada hari Sabtu (19/5/2018) karena salah satu postingan akun facebook Himma tersebut viral hingga mengundang perdebatan hangat netizen dan diduga menyampaikan ujaran kebencian.
Saat itu, setelah tiga serangan bom bunuh diri pada Minggu (13/5/2018) di tempat ibadah Surabaya, Himma Dewiyana memosting sebuah tulisan yang menyebutkan kalau 3 bom gereja di surabaya hanyalah pengalihan isu

“Skenario pengalihan yg sempurna…
#2019GantiPresiden” tulis akun facebook Himma Dewiyana.

Setelah postingannya viral, Himma yang juga memiliki pendidikan terakhir S2 ini pun langsung menutup akun facebooknya. Namun, postingannya sudah terlanjur discreenshoot netizen dan dibagikan ke media daring.
“Himma ditangkap dalam perkara diduga adanya pelanggaran tindak pidana ujaran kebencian yang menyebutkan setiap orang dengan sengaja menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 2 UU ITE,” jelas Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK., menyampaikan pasal UU ITE yang dilanggar Himma.

32313093_1785575194834560_2238059268412538880_n

Kabid Humas mengatakan motif tujuan pemilik akun Facebook Himma Dewiyana yang dimilikinya tersebut karena terbawa suasana dan emosi didalam media sosial facebook dengan maraknya caption / tulisan #2019GantiPresiden.

“Ia mengaku merasa kecewa, jengkel dan sakit hati atas kepemimpinan Bapak Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia yang telah mengabaikan janji – janji pada saat kampanye pemilihan Presiden ditahun 2014,” ujar Kabid Humas.

“Pelaku mengakui menulis status tersebut tanggal 12 Mei 2018 dan 13 Mei 2018 dirumahnya,” ujar Kabid Humas.
Kabid Humas mengatakan karena telah meresahkan masyarakat, personil Cybercrime Polda Sumut yang melaporkan sendiri akun tersebut sehingga dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh pelaku dapat diusut.

Sebelumnya tidak ada masyarakat yang melaporkan kasus tersebut secara resmi ke Kepolisian.

Wanita kelahiran tahun 1972 tersebut kini telah berada di Mapolda Sumut untuk dilakukan penyidikan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Petugas telah memeriksa saksi dan menyita barang bukti berupa handphone Iphone 6S dan SIM card milik pelaku untuk kepentingan penyidikan,” kata AKBP Tatan.
Polisi juga melakukan Digital Forensik terhadap handphone pelaku Himma dan melakukan pendalaman bilamana ada motif lain terkait pemostingan ujaran kebencian yang dimaksud.
Begitu dahsyatnya serangan bertubi-tubi dari kelompok teroris, malah di media sosial bertebaran postingan-postingan hoax hingga mengundang ujaran kebencian.
Pemosting ujaran kebencian dan hoax ini ternyata bukan dari kalangan masyarakat bawah, tetapi masayarakat yang berpendidikan tinggi.
Untuk itu Kabid Humas Polda Sumut menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan dalam memposting sesuatu di media sosial, karena setiap postingan di media sosial memiliki pertanggungjawaban hukum sesuai diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang Undang nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE.
“Mari ciptakan kedamaian dan kesejukan saat berinteraksi di media sosial. Bijaklah dalam bermedia sosial. Jangan sampai menyebarkan Hoax dan menimbulkan ujaran kebencian,” himbau Kabid Humas.

Baca Juga

32765158_1491576604303814_4635479630441086976_n
Ketika Indonesia diguncang teror bom, seperti Surabaya, Sidoarjo bahkan Riau, Pemuda Ansor merasa prihatin, dan negara harus segera bertindak.
Ketua Ansor Jombang, H Zulfikar mengatakan pada suarajatimpost.com bahawa teroris adalah pembunuh berdarah dingin bukan atas nama agama.
"Saya menyebut teroris itu merupakan kejahatan kemanusian, dan kami sebagai Ansor, Banser berkomitmen menjaga NKRI terutama dengan empat pilar kebangsaan," jelasnya, Jumat (18/5).
Ia menambahkan bahwa Senior pendiri Ansor juga melakukan totalitas ngak cuman parsial. Pemuda Ansor meyakini para muazis, terdiri dari Ulama terdahulu pendiri gerakan Ansor berperang melawan penjajah.
"Kiai Mbah Hasyim Ashari pernah menyampaikan antara Agama dan Nasionalisme tidak bisa terlepas, agama saja tanpa nasionalisme seperti kejadian di timur tengah yang sedang berkonflik. Nasionalisme tanpa agama juga akan berantakan, karena agama bertujuan untuk mengatur ketidak aturan itu, kalau manusia tidak di kasih agama yang se enaknya sendiri, jadi agama dan nasionalisme itu sangat penting," paparnya.
Yang perlu di kuatkan adalah pendidikan kecintaan terhadap Indonesia, yang sekarang  hampir luntur. Maka pendidikan di sekolah wajib menghafal Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
"Ayo kita melakukan pendidikan warga bangsa ini secara masif secara merata tentang apa, ya kecintaan pada ke Indonesia an, orang kita hidup di bumi Indonesia. Kalau tidak mau ya silakan keluar dari Indonesia, kita punya landasan ideologi kita ada konstitusi kita juga ada, lah edukasi pendidikan ke Indonesian itu penting," katanya.
Lanjut beliau juga mengutuk para teroris dan Ansor siap untuk memerangi itu. Siap melawan Teroris dan mengecam tindakannya, juga sangat mendukung langkah Pak Presiden mengeluarkan Perpu bila Undang undang teroris tidak segera di sah kan.
"Saya mendukung sekali, apa yang dilakukan Presiden akan mengeluarkan Perpu soal Terorisme, karena bila tidak ada aturan yang mengikat maka bila ada kejahatan yang dilakukan teroris, penegak hukum susah menindak paling hanya seremonial uncapan kutuk, lawan tindakan teroris, ucapan berduka atau yang lainnya. Akan terus seperti itu sebelum ada Undang undang yang mengikat, dan Ansor Banser berkomitmen NKRI harga mati, Pancasila Jaya, Nusantara milik kita," ungkap  sapaan akrab Gus Antok.

Reporter: Hariyanto

Baca Juga

Jokowi-buka-_Puasa

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin ada satu keluarga di Indonesia ‘hancur’ karena orangtua menerapkan ideologi terorisme. Hal ini dikatakan Presiden terkait teror bom yang mengguncang tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Pelakunya satu keluarga yang melibatkan anak. Pernyataan Jokowi ini juga dikuatkan oleh salah satu pengamat teroris Internasional, Sidney Jones mengatakan bahwa serangan teror satu anggota keluarga di Surabaya pertama kali di dunia.
“Kami berharap semuanya jangan sampai ada lagi keluarga Indonesia yang hancur karena ideologi ini,” ujar Jokowi di acara buka puasa bersama pimpinan lembaga negara dan menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).
Menurut Presiden, orang tua seharunya bisa membangun rasa optimisme pada anak-anak dan memberikan contoh yang baik. Namun karena orang tua sudah kena ideologi terorisme, sehingga mengajarkan hal-hal yang tidak baik kepada anak.
“Hilang semuanya karena keluarga itu mengikuti ideologi terorisme,” kata Jokowi.
Presiden memastikan, pemerintah bersama DPR akan segera merampungkan Revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.
Kemudian Presiden menyampaikan, pemerintah saat ini tengah membentuk Komando Operasi Khusus Gabungan. Koopssusgab akan terdiri dari Kopassus, Marinir, dan Paskas. Bersama Polri, mereka akan memberantas teroris di tanah air.
“Dalam rangka beri rasa aman pada rakyat tapi dengan catatan itu dilakukan apabila situasi sudah di luar kapasitas Polri. Artinya, tindakan preventif lebih penting dibandingkan langkah represif,” kata Jokowi.
“Langkah preventif paling baik adalah, bagaimana kita semuanya membersihkan lembaga pendidikan dari TK, SD SMP SMA, perguruan tinggi, dan ruang publik di tempat umum dari ajaran ideologi yang sesat yaitu terorisme,” Jokowi menambahkan. (SFA)
Sumber: TribunNews

Baca Juga

Benda-_Mencurigakan-2
Pintu masuk Tol Sidoarjo Jawa Timur digegerkan dengan adanya temuan benda yang mencurigakan. Benda mencurigakan yang diduga bom ini membuat para pengguna jalan memperlambat laju kendaraanya.
Informasi yang diperoleh, benda yang mirip dengan bungkusan bom itu di buang oleh seseorang yang mengendarai kendaraan sedan warna putih. Usai membuang benda tersebut kendaraan itu langsung menuju ke arah timur.
Bambang Sundoro, Satpam setempat mengetahui adanya barang tersebut setelah ada pengendara yang melaporkan atas temuan benda yang mencurigakan tersebut.
“Setelah saya cek, saya melihat ada tiga pipa menempel jadi satu, ada baterainya dan ada lampu sinyalnya,” kata Bambang, Jumat (18/5/2018)
Kasus ini telah dilaporkan ke pihak aparat kepolisian. Sementara itu adanya penemuan benda yang mencurigakan ini sempat membuat antrian panjang terjadi di jalur tol yang menuju ke arah Surabaya maupun dari arah sebaliknya.

Baca Juga

Aman-_Abdurrahman-_Gembong-_Teroris-_ISISTerdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati. Jaksa penuntut umum (JPU) menilai dia terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan dalam berbagai aksi teror di Indonesia. “(Menuntut) menjatuhkan pidana kepada Aman Abdurrahman dengan pidana mati,” kata JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jumat, 18 Mei 2018.
Mendengar tuntutan Jaksa, Aman Abdurrahman, gembong teroris ISIS di Indonesia tampak panik dan menggeser posisi duduknya. Dalam pertimbangannya, JPU melihat banyak hal yang memperberat Aman. Aman adalah residivis kasus terorisme yang menjadi pengagas Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Aman juga dianggap menjadi penganjur amaliah teror kepada para pengikutnya. Pemahaman soal syirik demokrasi yang disebar Aman di internet juga dapat memengaruhi banyak orang.
Perbuatan teror yang diinisiasi Aman juga telah menelan korban jiwa, termasuk anak-anak. Para korban hidup juga menderita luka cukup parah yang sulit dipulihkan. “Tidak ada hal yang meringankan dalam perbuatan terdakwa,” ungkap JPU. Setelah Aman Abdurrahman dibawa pergi, kursi terdakwa tampak basah. Aman Abdurrahman kencing di celananya di kursi terdakwa.
Aman alias Oman didakwa sebagai aktor intelektual yang memberikan doktrin kepada pelaku bom bunuh diri di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016. Dia juga disebut ada di balik teror bom Kampung Melayu dan Samarinda.
Dia memberikan doktrin kepada para pengikutnya yang mengunjunginya di penjara. Mereka diperintahkan untuk berjihad dengan menjadikan warga negara asing, terutama Prancis dan Rusia, sebagai target.
Aman didakwa dengan Pasal 14 juncto Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. (SFA)
Sumber: MelekPolitik

Baca Juga

c3b0824e-d685-4615-8c21-45806fa8d87f_169
Petugas menyita dokumen dari hasil penggeledahan. (M Rofiq)
Probolinggo - Densus 88 Antiteror selesai melakukan penggeledahan di sebuah rumah dan berlanjut di lokasi musala di Perumahan Sumbertaman Indah, Kota Probolinggo. Tiga orang terduga teroris ditangkap oleh Densus 88 untuk dimintai keterangan lebih lanjut.



Penggeledahan di rumah dan tempat ibadah yang berlangsung sejak Rabu (16/5) malam hingga Kamis (17/5) itu memakan waktu total 4 jam 30 menit.
Lokasi pertama yang digeledah adalah sebuah rumah kontrakan di Perumahan Sumber Taman Indah, Blok BB 99, RT 04 RW 08, Kota Probolinggo. Dari penggeledahan rumah ini, Densus 88 mengamankan satu terduga teroris.
Selanjutnya, Densus 88 membawa terduga teroris tersebut ke sebuah tempat pengajian dekat musala di RT 05 RW 06 Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Musala itu diketahui hanya digunakan oleh kelompok tertentu, alias eksklusif.
Dari penggerebekan lokasi tempat pengajian itu, Densus 88 mengamankan dua orang terduga teroris.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan ketiga tersangka tersebut berinisial F, F, dan H. Mereka diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris di Probolinggo.
"Ketiga terduga teroris sudah kami amankan bersama sejumlah barang bukti," katanya kepada wartawan di lokasi. 

(jor/dnu)

Baca Juga

1-terduga-teroris-probolinggo-guru-pns-mengajar-bahasa-inggris-d
Polisi terus mendalami keterlibatan tiga terduga teroris yang diamankan dari 3 rumah di Perumahan Sumber Taman Indah (STI) Probolinggo. Kamis pagi (17/5), ketiga terduga teroris sudah dipindah ke Mapolda Jatim. 
“Akan diperiksa lebih lanjut di Polda Jatim,” ujar Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal kepada sejumlah wartawan.
Dari penyelidikan sementara diketahui, ada seorang terduga yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Yakni berinisial HA. Pria kelahiran Probolinggo 3 Juli 1979 silam itu lulusan diploma IV/ Strata 1 dengan mempunyai 3 anak. 

Baca Juga

536e0c0c822318835b7e22e78a971cd6

SIDOARJO - Dua orang terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 di Perumahan Auri Jalan Avia RT 03 RW 01 Desa Kwadengan Sidoarjo Rabu (16/5/2018).

Informasi yang dihimpun warta jatim di lapangan, penangkapan dua orang itu saat warga setempat menjalanka shalat taraweh. 
"Iya mas, saat akan shalat witir, terdengar tembakan di Jalan Avia," kata salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Ia menambahkan, ada juga warga yang melihat dua orang tersebut dibawa dan dimasukkan ke dalam mobil. "Dua orang tersebut bukan penghuni sini. 
Informasinya dia dari Malang dan Gresik. Kalau tidak salah nama, HS dan W," ungkapnya.
Sampai kini, di penjuru Jalan Avia, masih banyak warga yang bergerombol dan pandangan tertuju ke arah rumah yang dikabarkan masih kerabat Budi Satrijo, yang sudah ditembak mati oleh Densus 88 saat berada di Perumahan Puri Maharani Masangan Wetan Sukodono.(andre/kla)

Baca Juga

90ce699a-7c1b-4b36-b993-7e7addc3853e-702x336
Terkait maraknya aksi terorisme yang terjadi belakangan ini, Polri mengeluarkan himbauan mengenai hal tersebut. Polri meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, Selasa (15/05/2018).
Himbauan yang dikeluarkan Pimpinan Polri, melalui Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si. menyatakan “Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, tanpa mengurangi kewaspadaan tentunya. Melaksanakan aktivitas seperti biasa, namun demikian menjaga lingkungan masing-masing,”
Sementara itu, Polri dalam hal ini akan terus melakukan kewajibannya dalam memberikan perlindungan, pelayanan dan penegakan hukum kepada masyarakat tambah Kapolres Gresik.
Kapolres Gresik melalui media ini menghimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan berita yang belum teruji kebenaran dan akurasinya (berita hoax), masyarakat wajib waspada terhadap berita yang dikirim oleh sumber yang tidak jelas.
Dalam himbauan yang dikeluarkan masyarakat diminta untuk tidak memposting foto maupun video yang berbentuk kekerasan dan kesadisan yang terjadi akibat bentuk terorisme dan radikalisme.
“Himbauan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak posting foto atau video kekerasan dan korban kesadisan, dan tidak menyebarkan serta harap segera dihapus” ungkap Kapolres Gresik.
Melalui Kapolres Gresik, Polri mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan terorisme sebagai musuh bersama.
“bersama Polri masyarakat kuat dan tidak takut melawan terorisme dan radikalisme di dalam bangsa ini” tutup Kapolres Gresik.

Baca Juga

5afba09abfda2-dua-mayat-di-gerbang-mapolda-riau_665_374

PEKANBARU, — Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto yang dihubungi KompasTv menyebutkan bahwa polisi berhasil melumpuhkan empat orang terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mapolda Riau pada pukul 09.00 WIB, Selasa (16/5/2018). "Sampai saat ini, ada empat pelaku yang kami tembak dan tewas, satu masih dilakukan penyisiran oleh gegana dan satu orang sudah berada di RS Bhayangkara," kata AKBP Sunarto. Saat ini polisi sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kabur. "Total jumlah pelaku belum diketahui, yang jelas sopir melarikan diri. Sebanyak 4 meninggal 1 dilakukan penyisiran. Persisnya kita tunggu," lanjut Sunarto. Menurut Sunarto, saat kejadian, Polda Riau berencana menggelar konferensi pers pengungkapan kasus narkoba beberapa waktu lalu. Disampaikan kronologi kejadian yakni sekitar pukul 09.00 ada sebuah kendaraan yang menerobos masuk ke markas polda. Karena terhalang pagar yang tertutup, mobil itu menerobos dan masuk halaman Mapolda. Kemudian sampai halaman Mapolda, karena mobil mereka terhalang mobil lain, para penumpang keluar dan lakukan penyerangan terhadap anggota (polisi) menggunakan pedang jenis samurai. 
Serangan tersebut mengakibatkan dua polisi terluka, lalu sopir lari ke luar markas dan di ujung markas mobil tersebut menabrak anggota karena anggota tersebut menahan laju kendaraan. Polisi yang ditabrak meninggal dunia. "Dua polisi terluka diserang terduga pelaku, satu terluka di jari kanan, satu terluka di kepala belakang, satu meninggal yang kena tabrak," kata Sunarto.






Penulis : Aprillia Ika
Editor : Aprillia Ika

Baca Juga

IMG-20180516-_WA0020-640x350
PROBOLINGGO – Menjelang bulan puasa Ramadhan 2018, penumpang kapal tradisonal membludak. Situasi aktifitas ini terlihat di pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, Rabu (16/5).
“Sejak tadi pagi penumpang kapal membludak. Mereka berasal dari warga Desa Gili,” ujar seorang warga setempat, Ulum kepada wartawan.
Menurut dia, membludaknya penumpang kapal sudah menjadi tradisi menjelang awal Ramadhan. Mereka berduyun-duyun datang ke kota untuk belanja kebutuhan selama bulan puasa.
“Mereka belanja untuk kebutuhan rumah tangga selama bulan puasa,” katanya.
Sementara untuk ongkos penumpang berkisar Rp 7.000 perorang. (ari/sam/ipc)

Baca Juga

IMG-20180515-_WA0008-696x392
PROBOLINGGO, Ketenangan warga Dusun Krajan, Desa Satreyan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, mendadak berubah gaduh setelah salah seorang warga setempat ditemukan tewas di rumahnya, Selasa (15/5/2018). Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menggunakan tali selendang, yang diikatkan ke jendela kamarnya.
Informasi yang dihimpun jurnalis di lokasi, korban atas nama Rudi Ariyanto (26) ditemukan meninggal sekitar pukul 07.00 wib oleh istrinya, Husnul Khotimah. Saat itu, tubuh korban hanya mengenakan celana jeans, tergantung tali selendang yang mengikat leher.
“Yang menemukan istrinya sendiri, lalu dia berteriak sehingga banyak warga yang berdatangan,” kata Zuhri, paman istri korban di lokasi kejadian.
Sebelum ditemukan meninggal, kata Zuhri, pihak keluarga sempat melihat korban dan istrinya cek-cok, pagi hari sebelumnya. “Sempat tengkar mereka, hanya saya gak tahu masalahnya apa,” papar dia.
Korban yang berasal dari Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, sudah lima tahun tinggal di Desa Satreyan. Dari pernikahannya dengan Husnul Khotimah, korban dikaruniai dua orang anak. “Kasihan anak-anaknya, masih kecil semua,” pungkas Zuhri.
Sementara, dari hasil pemeriksaan Tim Identifikasi Polres Probolinggo, tidak ditemukan luka ataupun tanda-tanda bekas pukulan benda tumpul. Pada mulut korban, terlihat busa dengan lidah menjulur serta bekas ikatan selendang yang melilit leher.
“Ini murni bunuh diri, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hasil pemeriksaan dari kami dan tim medis Puskesmas Maron pada tubuh korban, juga tidak menemukan ketidakwajaran,” jelas Kanit Reskrim Polsek Maron, Aipda Dadang Priyanto kepada wartawan.
Seusai menjalani otopsi luar, pihak keluarga bakal langsung memakamkan jasad korban di pemakaman umum desa setempat. “Rencananya langsung dimakamkan, pihak keluarga tidak berkenan korban dibawa ke rumah sakit,” imbuh Dadang. (*)
Penulis : Mohamad Rochim

Baca Juga

kapolda_5_1

Status siaga satu di Jawa Timur pascateror bom di Surabaya dan Sidoarjo telah dicabut oleh Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa (15/5/2018).
Kapolda menyatakan, sejak hari ini semua aktifitas sudah berjalan normal.
Demikian juga aktifitas di Mapolda, Mapolres, maupun Mapolsek di seluruh Jawa Timur sudah beroperasi secara normal dalam melakukan pelayanan pada masyarakat.
"Jadi tidak perlu lagi siaga," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud.
Ia menambahkan, meski sudah mencabut pengamanan di Mapolres dan obyek vital, pihaknya tetap melakukan peningkatan kewaspadaan.
Kapolda juga menyatakan situasi di Surabaya sudah kembali pulih dan normal. Pusat perbelanjaan juga sudah berjalan seperti biasa. Aktifitas masyarakat juga sudah bisa normal.
Untuk itu ia pun mohon doa restu pada masyarakat agar pengungkapan pelaku pengeboman dua hari di Surabaya bisa segera tuntas.
Ia menambahkan, penindakan yang dilakukan oleh Densus 88 terus berjalan hingga kini. "Kita akan ungkap dan kejar terus sampai tuntas. Densus tetap melakukan penindakan," ujarnya.
Reporter: Fahrizal Tito

Baca Juga

galon
Sarwanya berawal dari tindakan kecil. Meski dilapiki pikiran besar. Itulah yang saya lakukan beberapa bulan yang lalu. Membikin sebentuk kotak amal, terbuat dari galon air yang sudah pecah pantatnya. Semestinya, nasib galon tersebut sudah harus berakhir di tempat sampah. Tapi, saya lalu teringat dengan beberapa kotak amal yang sering diletakkan di berbagai tempat, bertuliskan nama-nama pemilik kotak amal. Mulai dari yayasan panti asuhan, pengajian dasar, masjid, dan lainnya. Di tempat saya, yang juga sekaligus sebagai alamatnya Toko Buku Paradigma Ilmu Makassar, pun terdapat satu kotak amal dari Taman Pendidikan Alquran (TPA) milik masjid dekat mukim.
Walhasil, galon pecah tersebut saya permak seadanya, sekadar menuliskan kata-kata, “Galon Infak Literasi”, lalu saya letakkan di sudut meja kasir Toko Buku Papirus Tamalanrea Makassar, tempat saya bersemedi dan membajak nafkah. Mulanya, ada keraguan. Khususnya motif dihadirkannya galon infak tersebut. Ragu akan begitu banyak penafsiran nantinya. Waima, naluri saya selaku pegiat literasi, membungkam semua keraguan itu. Sebab, hanya satu tujuan dari hadirnya gallon infak itu, menampung sumbangan dari kisanak-kisanak yang berkenan memasukkan duitnya. Selanjutnya, duit yang terkumpul itu, saya belikan buku, buat menambah koleksi buku komunitas literasi yang saya gawangi, Bank Buku Boetta Ilmoe di Bantaeng.
Sekali waktu, ada seorang dokter muda dari Kota Kendari, berbelanja di Toko Buku Papirus. Setelah transaksi, ia tidak langsung pamit. Rupanya, ia tertarik dengan galon di sudut meja, yang isinya bukan air, melainkan aneka uang, pecahan lima ratus, seribu, dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, dan dua puluh ribu. Warna-warni uang tersebut, mirip aquarium dengan ragam  jenis ikannya. Ia lirik-lirik. Saya hanya senyum-senyum. Tak tahan ia untuk tidak bertanya, “Apa maksudnya Galon Infak Literasi ini?” Belum saya jawab, ia lanjut berkata lagi, “Soalnya, baru kali ini saya temui beginian”.
Ibarat umpan yang ia lemparkan, saya langsung menyambarnya dengan sejumput penjelasan. Bahwasanya, tidak ada bedanya dengan kotak amal lainnya, yang bisa dokter jumpai di seantero kota ini. Mungkin yang unik, karena terbuat dari galon bekas. Dan, itu pun dibikin seadanya. Keunikan lainnya, terletak pada peruntukan kotak amal yang berbentuk galon infak ini, karena adanya unsur literasi. Saya pun membeberkan sari diri saya selaku pegiat literasi, selain menjadi penjaga toko buku. Penjelasan saya menerungku jiwanya, tatkala saya bilang, bahwa semua uang sumbangan ini, akan dibelikan buku, lalu buku tersebut saya kirim ke Bank Buku Boetta Ilmoe, selanjutnya didistribusikan peminjamannya ke berbagai komunitas literasi yang ada di Bantaeng.
Sekadar info, kini, di Bantaeng sudah ada lebih sepuluh komunitas literasi yang amat membutuhkan suplai buku. Lebih dari itu, akan lahir lagi komunitas-komunitas literasi berikutnya. Artinya, kebutuhan akan buku semakin vital. Buku bagi komunitas literasi, bagai nafas yang akan memperpanjang geliat literasi, dari komunitas yang menggerakkan literasi. Lalu saya kunci, komunitas-komunitas ini, tidak sedikit yang berlokasi di pelosok kampung. Kelihatannya ia tertegun dengan ujar-ujar saya. Naluri kedokterannya mungkin terusik, sebab ia sendiri bertugas di pelosok. Lembaran uang biru ia cabut dari dompetnya. Ia masukkan ke mulut galon infak. Tanpa komentar, selain ia berucap, “Terimakasih, saya akan dating lagi”.
Rasa percaya diri saya makin moncer. Keisengan saya ini berbuah manis. Sekadar memanfaatkan barang bekas. Namun, di situlah letak keunikannya. Akhirnya, saya cari lagi galon bekas di mukim. Ada galon yang nganggur. Saya bikin lagi satu galon infak, buat di taruh pada Toko Buku Paradigma Ilmu. Semulanya, pasangan saya keberatan dengan tindakan kecil ini. Apatah lagi, sudah ada kotak amal milik TPA yang mengangkangi meja kasir. Saya bisa memahami keberatannya, pasalnya, ia adalah salah seorang guru mengaji di TPA tersebut, bahkan mukim kami menjadi salah satu alternatif, tempat mengaji santri TPA selain di masjid. Atas otoritasnya, kotak amal itu nangkring di meja kasir.
Saya lalu meyakinkannya, bahwa di Toko Buku Papirus sudah saya bikin. Berceritalah saya akan keberadaan galon infak tersebut. Saya lalu menabalkan pendapat, kotak amal model TPA itu, dan sejenisnya di berbagai tempat, sudah amat konvensional. Tipe itu warisan zaman old, sementara galon infak literasi merupakan inisiasi zaman now. Tersipu-sipulah ia. Restu pun saya dapat. Akhirnya, Galon Infak Literasi, bertengger pula di sudut meja kasir, menemani kotak amal TPA pada sudut meja lainnya. Belakangan, sering saya menguping, tatkala ia mengajar para santri mengaji, sembari ia menjelaskan keberadaan galon tersebut.
Di hadapan para santrinya, pasangan saya bercerita, seolah mendongeng tentang orang-orang di pelosok kampung, yang amat tertinggal, karena kekurangan bahan bacaan. Apalagi, dalam kisahnya, sering ia bandingkan dengan kemudahan para santri membaca buku yang disediakan oleh Toko Buku Paradigma Ilmu. Dari jendela kamar sering saya intip rona wajah sekaum cilik itu. Beraneka air mukanya. Imajinasinya terbang ke pelosok-pelosok kampung. Meski yang diceritakan itu adalah anak-anak yang kurang beruntung, nasib para santri ini tidak lebih beruntung. Karenanya, solidaritas dan empatinya dibangun lewat cerita. Pada pucuk cerita, pasangan saya tak lupa menawarkan kepada para santri untuk berinfak. Seribu, dua ribu. Sesekali ada juga yang lima ribu. Dan, ketika tulisan ini saya torehkan, baru saja seorang santri memasukkan uang lima ribu ke galon infak tersebut.
Sekali lagi, ini hanya tindakan kecil, berlapikkan pikiran besar. Memanfaatkan barang bekas, menggalang uang kecil dari uang kembalian segenap konsumen yang berkenan, para cilik santri yang berempati dengan lembaran ribuannya. Pepatah pun layak diaumkan kembali, “Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit”. Tumpukan warna-warni pecahan duit di Galon Infak Literasi, sudah mulai membukit. Jika sudah menggunung, akan saya ledakkan gunung uang tersebut. Biar pecahan-pecahan rupiah itu menjadi lahar, menggulung beberapa eksamplar buku, yang akan saya hanyutkan hingga ke muaranya, pada komunitas literasi, Bank Buku Boetta Ilmoe Bantaeng.
Powered by Blogger.
close
Banner iklan disini