Sebuah surat terbuka dituliskan mantan petinju nasional, Chris John. Mantan juara tinju dunia itu mengecam aksi teror bom dan penembakan di kawasan Thamrin, Jakarta.
|
Photo :VIVAnews/Fernando Randy |
Aksi teror mengerikan itu terjadi Kamis, 14 Januari 2016, lalu yang menewaskan 8 orang dan 34 orang lain alami luka-luka.
Tindakan biadab ini langsung menimbulkan kecaman dari berbagai elemen masyarakat. Tak terkecuali dari para atlet, salah satunya Chris John. Lewat surat terbuka di media sosial, Chris John menyampaikan perasaan murka terhadap para teroris.
Berikut surat terbuka tulisan mantan juara dunia kelas bulu WBA tersebut
"Surat terbuka untuk tuan teroris di mana pun kalian berada.
Maaf tak mengucapkan salam, karena aku tidak tahu apa agamamu dan apa yang kau percayai.
Kitab apa yang kau baca hingga kau merasa paling benar, kitab mana yang mengajarkan membunuh orang di luar peperangan?
Pemimpin mana yang kau ikuti hingga langkah yang kau ambil melampaui ajaran para Nabi? Ibu mana yang melahirkanmu hingga mati rasa belas kasihmu?
Ayah mana yang membimbingmu sehingga rasa ketakutan yang kau cipta dalam aksimu?
Makanan apa yang mengalir ke tubuhmu sehingga kau merasa terpilih sebagai mesin pencabut nyawa?
Pakaian apa yang kau pakai hingga kau merasa gagah, tak tersentuh neraka?
Kalau kau pikir tindakanmu akan mencapai mimpimu, maka akan jauh dari itu tumpuan kebencian terarah pada kelompokmu.
Bagaimana mimpimu membangun peradaban tanpa ada simpati dari manusia?
Alih-alih menegakan kebenaran yang lahir justru antipati.. ketakutan.. makin lama generasi ini makin jauh dari agama.. Takut dengan agama, saat itu tiba, kau ikut bertanggung jawab mengatheiskan dunia ini.
Pasti kamu bukan representasi Islam, pasti juga bukan representasi Nasrani, Hindu, Budha.
Agama yang kutahu mengajarkan cinta kasih sesama manusia, kelembutan, kesabaran. Sembah pada Tuhan seharusnya menghindarkan perbuatan keji dan munkar.
Boradcast sebanyak-banyaknya surat terbuka untuk teroris ini ke semua grup yang Anda gabung, setidaknya teroris berkurang satu.
Salan Perang Lawan Teroris
Indonesiaku Jaya
NKRI Harga Mati"