Baca Juga

Jaringan Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) mengajak masyarakat melawan terorisme melalui buku. Bergerak membawa buku mendatangi warga dinilai menjadi cara yang efektif untuk berbagi rasa merdeka, membangun persaudaraan, dan solidaritas di semua kalangan.
Peringatan-_Hari-_Buku-_Nasional-di-_PT-_Pos-_Indonesia-640x413
Peringatan Hari Buku Nasional dan 1 Tahun Donasi Buku untuk Masyarakat, di Kantor Pos Indonesia Pusat, Jakarta, Kamis (17/5).

Pendiri Pustaka Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka, mengatakan, gerakan mengirimkan donasi buku penting tidak hanya membuka akses tetapi juga meningkatkan solidaritas. "Gerakan yang didukung oleh PT Pos ini langsung atau tidak langaung menjadi sebuah cara untuk melawan terorisme dan untuk mencegah pengunaan cara-cara kekerasan," kata Nirwan dalam acara peringatan Hari Buku Nasional dan 1 Tahun Donasi Buku untuk Masyarakat, di Kantor Pos Jakarta Pusat, Kamis (17/5). 
Nirwan menyatakan, terorisme hanya bisa diatasi melalui kerjamsama antara negara dan masyarakat. "Biarlah negara menyelesaikan UU Anti Teorisme, masyarakat bergerak mengumpulkan buku dan mengirimkan ke seluruh penjuru negeri," ujarnya. 
Menurutnya, buku yang terkirim menciptakan benang imajiner yang terentang dari alamat pengirim ke alamat penerima. Semakin banyak buku terkirim, semakin ketat benang-benang imajiner itu terbentuk, semakin rapat ikatan emosional pada sesama warga Indonesia. 
"Buku-buku bermutu harus dikirim lebih banyak. Gerakan literasi harus makin aktif membangun budaya kritis namun toleran pada perbedaan," ungkapnya. 
Nirwan menambahkan, perlawanan atas terorisme lewat kegiatan pengiriman buku bermutu sangat tergantung pada dukungam PT Pos Indonesia. Selama satu tahun perjalanan program Donasi Buku untuk Masyarakat, PT Pos telah mendistribusikan buku sebanyak 25.580 koli dengan berat 160.463 kg. Pengiriman buku gratis di kantor pos dilaksanakan pada tanggal 17 setiap bulan. Dia menilai semakin banyak orang mengirim buku ke seluruh penjuru negeri. 
"Target kami di Pustaka Bergerak dan relawan lain adalah dengan gerakan ini kita bisa membuat Indonesia dalam lima sampai 10 tahun ke depan bisa mandi buku," ucapnya.

Baca Juga

safe_image_2

Jumaat merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam. Bahkan, Rasulullah SAW menyebut dalam sabdanya bahwa kemuliaan Jumat melebihi Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari ini umat Islam diingatkan untuk membaca Surat Al Kahfi.

Dalam hadist disebutkan barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum'at. Selain itu, Umat islam yang membaca surat Al-Kahfi pada Hari Jumat akan menghindarkan dari fitnah Dajjal.


Namun, kapan waktu terbaik pada Jumat tersebut untuk membacanya? Konon ada yang mengatakan pada waktu magrib pada Kamis menuju malam Jumat. Ada pula yang mengatakan setelah usai menunaikan salat Jumat. Lantas, kapankah waktu terbaiknya? Berikut ulasannya.

Surat Al Kahfi memang memiliki kesitimewaan tersendiri. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih)

Selain itu, membacanya pada hari Jumat juga akan menghindarkan umat dari fitnah Dajjal yang keji.

“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR Muslim

Namun, kapan waktu terbaik membacanya pada hari jumat tersebut? Ternyata selama hari Jumat, waktu tersebut sangat baik untuk membaca surat Al- Kahfi.

Para ulama mengatakan, batasan waktu untuk membaca surat Al-Kahfi pada hari jumat adalah dimulai dari tenggelamnya matahari pada sore hari kamis (malam jum’at) sampai pada tenggelamnya matahari pada sore hari jum’at.

Hal ini diperkuat dengan Hadis Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallaahu’anhu:

Artinya: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam jumat, maka ia akan diterangi oleh cahaya, antara dirinya dan al-bait al-‘atiq (ka’bah)”. (HR Darimi: 3407, dan dinilai shahih oleh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Jami’: 6471).

Artinya: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi paa hari jumat, maka ia akan diterangi oleh cahaya diantara dua jum’at tersebut”. (HR Al-Hakim: 2/399, dan dinilai hasan oleh Ibnu Hajar, dan diikuti pula oleh Al-Munawi sebagaimana dalam Faidh Al-Qadir: 6/198, serta dinilai shahih oleh Al-Albani: 6470).

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata tentang hadis ini: “Demikianlah yang terdapat dalam beberapa riwayat, ada yang menyebutkan: siang hari jumat, dan ada yang menyebutkan: malam jumat, keduanya disinkronkan bahwa maksudnya adalah siang hari jumat sekaligus malam jumatnya, atau malam hari jumat sekaligus juga siang harinya”. (Dinukil oleh Al-Munawi rahimahullah dalam Faidh Al-Qadir: 6/199).

Al-Munawi menyatakan: “Maka disunatkan membacanya (surat Al-Kahfi) pada siang hari jumat, demikian pula pada malam harinya, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Syafi’i rahimahullah”. (Faidh Al-Qadir: 6/198).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka seluruh waktu pada hari Jumat adalah saat terbaik untuk membaca surat Al Kahfi. Jadi, jangan lewatkan membacanya pada hari ini ya…Terimakasih sudah membaca.

Baca Juga

IMG-20180516-_WA0056-702x336
Untuk menjadikan wilayah hukum yang aman dan kondusif serta terbebas dari ancaman dari kelompok radikal segala daya dan upaya diterapkan Kapolsek Dongko AKP Tri Basuki,S.H., diantaranya terus menggiatkan sambang silaturahmi ke tokoh agama dan ulama.
Seperti terlihat Kapolsek Dongko AKP Tri Basuki,S.H., silaturahmi kerumah tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Dongko sekaligus pengasuh Pondok pesantren Darussalam Dongko yakni KH Ahmad Samingan dengan alamat RT 02/01 Dusun Krajan Desa Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Rabu (16/5/2018)
Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Dongko AKP Tri Basuki,S.H., berpesan agar tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat dan senantiasa memberikan informasi sedini mungkin kepada pihak Kepolisian apabila ada orang yang tidak dikenal dan mencurigakan menginap dan berada di wilayah kecamatan Dongko.
Yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan dasar agama dan nasionalisme untuk selalu diberikan kepada santri atau anak didik.
“Perlunya masyarakat untuk ikut aktif dalam mendeteksi secara dini keberadaan kelompok radikal yang mengancam keamanan NKRI, karena radikalisme dan intoleransi harus dicermati semua pihak” ujar Kapolsek Dongko AKP Tri Basuki,S.H.
KH. Ahmad Samingan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kapolsek Dongko dan masyarakat sangat senang sekali karena di perankan untuk menanggulangi hal-hal radikalisme dan intoleransi yang dapat mengancam kedaulatan Negara.
“Kami masyarakat tidak takut dengan terorisme yang sudah berbagai ancaman teror yang belakangan berkembang dan jika nanti diwilayah Kecamatan Dongko ada masyarakat yang terlibat dengan kelompok radikal kami Masyarakat tidak akan menerima kembali atas sikap dan perilaku yang dilakukan”, tegasnya.
Saat dikonfirmasi selesai kegiatan Kapolsek Dongko Polres Trenggalek AKP Tri Basuki,S.H., mengungkapkan bahwa sambang silahturahmi ini untuk menyamakan persepsi dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam menanggulangi intoleransi dan radikalisme yang terbangun dari berbagai sudut pandang perbedaan keyakinan, faham dan lain sebagainya, pungkas Kapolsek Dongko AKP Tri Basuki,S.H.

Baca Juga

90ce699a-7c1b-4b36-b993-7e7addc3853e-702x336
Terkait maraknya aksi terorisme yang terjadi belakangan ini, Polri mengeluarkan himbauan mengenai hal tersebut. Polri meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, Selasa (15/05/2018).
Himbauan yang dikeluarkan Pimpinan Polri, melalui Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si. menyatakan “Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, tanpa mengurangi kewaspadaan tentunya. Melaksanakan aktivitas seperti biasa, namun demikian menjaga lingkungan masing-masing,”
Sementara itu, Polri dalam hal ini akan terus melakukan kewajibannya dalam memberikan perlindungan, pelayanan dan penegakan hukum kepada masyarakat tambah Kapolres Gresik.
Kapolres Gresik melalui media ini menghimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan berita yang belum teruji kebenaran dan akurasinya (berita hoax), masyarakat wajib waspada terhadap berita yang dikirim oleh sumber yang tidak jelas.
Dalam himbauan yang dikeluarkan masyarakat diminta untuk tidak memposting foto maupun video yang berbentuk kekerasan dan kesadisan yang terjadi akibat bentuk terorisme dan radikalisme.
“Himbauan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak posting foto atau video kekerasan dan korban kesadisan, dan tidak menyebarkan serta harap segera dihapus” ungkap Kapolres Gresik.
Melalui Kapolres Gresik, Polri mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan terorisme sebagai musuh bersama.
“bersama Polri masyarakat kuat dan tidak takut melawan terorisme dan radikalisme di dalam bangsa ini” tutup Kapolres Gresik.

Baca Juga

5afba09abfda2-dua-mayat-di-gerbang-mapolda-riau_665_374

PEKANBARU, — Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto yang dihubungi KompasTv menyebutkan bahwa polisi berhasil melumpuhkan empat orang terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mapolda Riau pada pukul 09.00 WIB, Selasa (16/5/2018). "Sampai saat ini, ada empat pelaku yang kami tembak dan tewas, satu masih dilakukan penyisiran oleh gegana dan satu orang sudah berada di RS Bhayangkara," kata AKBP Sunarto. Saat ini polisi sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kabur. "Total jumlah pelaku belum diketahui, yang jelas sopir melarikan diri. Sebanyak 4 meninggal 1 dilakukan penyisiran. Persisnya kita tunggu," lanjut Sunarto. Menurut Sunarto, saat kejadian, Polda Riau berencana menggelar konferensi pers pengungkapan kasus narkoba beberapa waktu lalu. Disampaikan kronologi kejadian yakni sekitar pukul 09.00 ada sebuah kendaraan yang menerobos masuk ke markas polda. Karena terhalang pagar yang tertutup, mobil itu menerobos dan masuk halaman Mapolda. Kemudian sampai halaman Mapolda, karena mobil mereka terhalang mobil lain, para penumpang keluar dan lakukan penyerangan terhadap anggota (polisi) menggunakan pedang jenis samurai. 
Serangan tersebut mengakibatkan dua polisi terluka, lalu sopir lari ke luar markas dan di ujung markas mobil tersebut menabrak anggota karena anggota tersebut menahan laju kendaraan. Polisi yang ditabrak meninggal dunia. "Dua polisi terluka diserang terduga pelaku, satu terluka di jari kanan, satu terluka di kepala belakang, satu meninggal yang kena tabrak," kata Sunarto.






Penulis : Aprillia Ika
Editor : Aprillia Ika
Powered by Blogger.
close
Banner iklan disini