Baca Juga
Ketika Indonesia diguncang teror bom, seperti Surabaya, Sidoarjo bahkan Riau, Pemuda Ansor merasa prihatin, dan negara harus segera bertindak.
Ketua Ansor Jombang, H Zulfikar mengatakan pada suarajatimpost.com bahawa teroris adalah pembunuh berdarah dingin bukan atas nama agama.
"Saya menyebut teroris itu merupakan kejahatan kemanusian, dan kami sebagai Ansor, Banser berkomitmen menjaga NKRI terutama dengan empat pilar kebangsaan," jelasnya, Jumat (18/5).
Ia menambahkan bahwa Senior pendiri Ansor juga melakukan totalitas ngak cuman parsial. Pemuda Ansor meyakini para muazis, terdiri dari Ulama terdahulu pendiri gerakan Ansor berperang melawan penjajah.
"Kiai Mbah Hasyim Ashari pernah menyampaikan antara Agama dan Nasionalisme tidak bisa terlepas, agama saja tanpa nasionalisme seperti kejadian di timur tengah yang sedang berkonflik. Nasionalisme tanpa agama juga akan berantakan, karena agama bertujuan untuk mengatur ketidak aturan itu, kalau manusia tidak di kasih agama yang se enaknya sendiri, jadi agama dan nasionalisme itu sangat penting," paparnya.
Yang perlu di kuatkan adalah pendidikan kecintaan terhadap Indonesia, yang sekarang hampir luntur. Maka pendidikan di sekolah wajib menghafal Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
"Ayo kita melakukan pendidikan warga bangsa ini secara masif secara merata tentang apa, ya kecintaan pada ke Indonesia an, orang kita hidup di bumi Indonesia. Kalau tidak mau ya silakan keluar dari Indonesia, kita punya landasan ideologi kita ada konstitusi kita juga ada, lah edukasi pendidikan ke Indonesian itu penting," katanya.
Lanjut beliau juga mengutuk para teroris dan Ansor siap untuk memerangi itu. Siap melawan Teroris dan mengecam tindakannya, juga sangat mendukung langkah Pak Presiden mengeluarkan Perpu bila Undang undang teroris tidak segera di sah kan.
"Saya mendukung sekali, apa yang dilakukan Presiden akan mengeluarkan Perpu soal Terorisme, karena bila tidak ada aturan yang mengikat maka bila ada kejahatan yang dilakukan teroris, penegak hukum susah menindak paling hanya seremonial uncapan kutuk, lawan tindakan teroris, ucapan berduka atau yang lainnya. Akan terus seperti itu sebelum ada Undang undang yang mengikat, dan Ansor Banser berkomitmen NKRI harga mati, Pancasila Jaya, Nusantara milik kita," ungkap sapaan akrab Gus Antok.
Reporter | : Hariyanto |