A+ A-

Terduga Teroris Sembunyi di Kabupaten Malang

Baca Juga

teroris-malang-3 PENANGKAPAN ketiga terduga teroris ini dibenarkan Kadiv Humas Polda Jatim. Kombes Frans Barung Mangera, Selasa (15/05/2018). Dihubungi melalui sambungan telepon,  Barung tidak menampik jika Polisi telah mengamankan tiga orang terduga teroris di Kabupaten Malang. “Benar, kita mengamankan tiga orang dinihari dan pagi tadi di wilayah Kabupaten Malang,” tutur Kadiv Humas Polda Jatim.
Dari jaringan mana  ketiga terduga teroris tersebut? Barung enggan  menjawab. “Hal tersebut masih dalam penanganan Densus 88. Mohon maaf, sementara hanya itu yang bisa saya sampaikan,” jawabnya.
Dari data yang berhasil didapatkan awak media, ketiga orang tersebut adalah  Syamsul Arif alias Abu Umar (37), tinggal di Perumahan Banjararum Asri Blok BB No. 9 Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Wahyu Mega Wijayanti (40), warga Jl. Ir. Rais, Kecamatan Klojen, Kota Malang yang mengontrak di Perumahan Banjararum Asri Blok BB No.9 Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kristanto (41), warga Jl. Sumbersari Gg IV Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yang mengontrak rumah di Dusun Turirejo, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Samsul Arif alias Abu Umar dan Wahyu Mega Wijayanti ditangkap Densus 88 di rumah kontrakannya, Selasa (15/05/2018) dinihari, pukul 02.00 WIB. Begitu ditangkap,  pasangan suami isteri tersebut langsung dibawa  Densus 88.
teroris-malang-1-1
Berlainan dengan Abu Umar, satu terduga teroris Kristanto ditangkap petugas di Jalan Raya Tenaga, Dusun Turirejo, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso Selasa (15/05/2018) pukul 09.00 WIB. Sama dengan kedua terduga teroris lainnya, Kristianto pun langsung dibawa Densus 88.
Menurut informasi, dalam keseharian, ketiga terduga teroris tersebut sangat tertutup dan tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Bahkan, menurut Kepala Desa Kepuharjo, Khamim, salah seorang terduga teroris, Kristianto yang baru mengontrak 10 bulan di wilayahnya, dikenal sebagai orang yang sangat tertutup. “Bahkan disapa tetangga pun tidak mau menjawab. Hal ini sempat menimbulkan keresahan warga sekitar,  namun berhasil diredam,” jelas Khamim.
Lebih jauh Khamim tidak bisa menerangkan pekerjaaan apa yang digeluti oleh Kristianto yang diketahui berasal dari Solo ini. “Kalau pagi sampai siang,  tidak di rumah. Jika sore atau malam hari, sering nongkrong di warnet. Entah apa yang dilakukan,  saya juga tidak mengerti,” beber Kades Kepuharjo sewaktu ditemui di kantornya.
Begitu Kristianto ditangkap dan dibawa pergi Densus 88, keberadaan isteri dan dua orang anaknya tidak diketahui. “Rumahnya sekarang kosong. Isteri dan anaknya mungkin ke saudaranya,” tandas Khamim. (diy)