Baca Juga

Surabaya kembali diguncang bom. Pagi ini bom meledak di Markas Polrestabes Surabaya.
"Meledak sekitar pukul 08.50 WIB," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera saat dihubungi wartawan, Senin (14/5/2018).

Barung belum merinci ledakan tersebut. Menurut dia, polisi masih melakukan sterilisasi di lokasi kejadian.
Sementara Markas Besar Kepolisian juga membenarkan jika pos penjagaan di Mapolrestabes Surabaya diduga dibom.
"Iya benar, diduga dibom," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Muhammad Iqbal.

Baca Juga

67 <div style=






Warga Surabaya, pada Minggu (13/5/2018) malam ini, menggelar aksi keprihatinan dengan menyalakan lilin di sejumlah lokasi.

Seribu lilin dari berbagai penjuru telah dinyalakan sebagai bentuk solidaritas.

Di sekitar monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, kelompok mahasiswa dan suporter sepak bola Bonek menyalakan 1,000 lilin dan menggelar doa bersama untuk korban ledakan bom di 3 gereja di Surabaya.





Sebelum membacakan doa, kelompok Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut membacakan pernyataan sikap.

"Intinya kami mengecam tindakan teror bom di Surabaya, dan mendukung Polri untuk menangkap semua kelompok teroris di Indonesia," kata Imam Syafii, salah satu mahasiswa.


Aksi serupa tak hanya digelar di sekitar Monumen Tugu Pahlawan di Jalan Pahlawan Surabaya saja.

Namun juga digelar di taman depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo dan di Taman Bungkul oleh berbagai elemen masyarakat Surabaya.

Tak hanya di Surabaya, Indonesia yang telah lama mengenal Bhinneka Tunggal Ika, bersama-sama menunjukkan tekad untuk melawan terorisme melalui berbagai aksi malam solidaritas.





Warga menyalakan lilin saat aksi lilin kebersamaan Suroboyo Wani di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). Aksi yang diikuti ratusan orang dari berbagai lapisan itu mengecam aksi terorisme bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama/18 (Kompas.com/Didik Suhartono)
Malam solidaritas ini makin mengentalkan kebinekaan Indonesia.

Diberitakan terpisah, di Bandung, Jawa Barat, warga dari berbagai elemen masyarakat juga turut menyalakan lilin dalam aksi seribu lilin di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat (13/5/2018) malam. Aksi ini diikuti oleh warga lintas iman.





Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengikuti aksi simpatik di Monumen Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) malam. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)




Di Kediri, Jawa Timur, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga mengikuti aksi simpatik di Monumen Simpang Lima Gumul, Kediri.

Mereka menyerukan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak takut terhadap terorisme sekaligus mengutuk aksi pengeboman gereja di Surabaya.





Warga dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi solidaritas menolak radikalisme dan terorisme di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (13/5/2018) malam. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)
Di Batam, warga dari berbagai elemen masyarakat juga melakukan aksi solidaritas menolak radikalisme dan terorisme di Batam, Kepulauan Riau.





Aksi yang diikuti puluhan warga dari berbagai elemen masyarakat tersebut juga turut mendoakan para korban ledakan bom di Surabaya serta sebagai bentuk dukungan untuk Polri dan TNI untuk segera menumpas segala bentuk aksi radikalisme dan terorisme.



Begitupun juga di Yogyakarta.

Warga Yogyakarta turut menyampaikan rasa solidaritas dan keprihatinan mereka.

Sejumlah warga mengikuti aksi Solidaritas dan Doa Bersama di Tugu Pal Putih, Yogyakarta.

Aksi yang diikuti ratusan warga dari 66 organisasi dan elemen masyarakat di Yogyakakarta itu menjadi bentuk solidaritas dan keprihatinan atas insiden bom bunuh diri di Surabaya.





Di Solo, Jawa Tengah, warga menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk korban bom gereja di Surabaya dalam aksi solidaritas di Solo, Jawa Tengah. 
Dalam aksi tersebut mereka juga mendoakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta hilangnya aksi-aksi terorisme di Indonesia.


Di Blitar, Jawa Timur, warga membawa spanduk dalam Aksi Solidaritas Lawan Terorisme di halaman TMP Radin Wijaya, Blitar, Jawa Timur.

Aksi yang digelar berbagai elemen mahasiswa, tokoh agama, serta masyarakat pengguna jalan tersebut untuk mendoakan para korban ledakan bom di Surabaya serta mendeklarasikan diri untuk melawan aksi terorisme.



Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Surabaya Berduka, 1000 Lilin dari Bonek hingga Mahasiswa untuk Korban Bom Gereja Surabaya, http://suryamalang.tribunnews.com/2018/05/14/surabaya-berduka-1000-lilin-dari-bonek-hingga-mahasiswa-untuk-korban-bom-gereja-surabaya?page=2.

Editor: Pambayun Purbandini

Baca Juga

image
Untuk kepentingan sterilisasi terhadap ancaman bahaya bahan peledak, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur masih menutup seluruh blok (4 blok) di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Sepanjang. Ini disampaikan Kombes Polisi Frans Barung Mangera Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur pada wartawan, Senin (14/5/2018) dinihari.


Menurut Frans, setelah dilakukan analisis terhadap Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan bom di blok B lantai 5 nomor 2, polisi menilai, penghuni rusunawa belum bisa menempati tempat tinggalnya masing-masing.

"Setidaknya sampai Senin (14/5/2015) siang kami harapkan proses sterilisasi ini sudah selesai," kata dia.

Karena hal ini, lanjut Frans, pihaknya minta maaf pada para penghuni. "Ini semua kami lakukan untuk menjamin keamanan," lanjutnya.

Dalam perisitiwa ledakan bom di rusunawa Sepanjang, 3 orang tewas, dan 2 lainnya luka-luka. Mereka adalah satu keluarga. Polisi menyebut Anton Febrianto (47 tahun) kepala keluarga tersebut sebagai pelaku yang menguasai bom.

Bom kemudian meledak, yang mengakibatkan Anton mengalami luka parah. Dia akhirnya ditembak polisi karena dalam proses sterilisasi, dia memegang switcher bom yang siap diledakkan. Korban lainnya yang meninggal dunia, Puspitasari (47 tahun) istri Anton yang tewas akibat ledakan pertama dan Hilta Aulia Rahman (17 tahun) puteri pertama Anton yang tewas juga dalam ledakan pertama.

Sementara 3 anak Anton, masing-masing AR (15 tahun), FP (11), dan GHA (10) masih hidup. FP dan GHA menurut Frans, mengalami luka-luka akibat ledakan pertama. "Mereka berdua dibawa kakaknya, AR ke RS Siti Khotijah, Sepanjang," jelas Frans.(edy)

Baca Juga

Korban bom bunuh diri di gereja di Surabaya sudah teridentifikasi seluruhnya oleh polisi.




Whats_App_Image_2018-05-14_at_01.22.57
Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin.
Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, memastikan jika jumlah korban bom bunuh diri di Surabaya berjumlah 7 orang, sedangkan 6 orang lainnya adalah pelaku bom bunuh diri dan 43 orang lainnya mengalami luka.
"Yang meninggal 7 orang dari warga dan 6 dari pelaku bom bunuh diri," ungkapnya menyebut data sementara hingga Senin (14/5/2018) pukul 01.20 WIB.
Sementara itu, terkait dengan bom di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Kapolda menyatakan pelaku dinyatakan tewas setelah ditembak oleh polisi.
Tindakan tersebut terpaksa dilakukan, karena saat petugas mendekati titik ledakan, pelaku terlihat masih memegang switching atau pemicu bom yang dirakitnya.
"Petugas tidak mau ambil resiko, jadi pelaku kita lumpuhkan. Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara," tambahnya.
Terpisah, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyatakan, untuk korban di Rusun Sidoarjo sementara ini tiga orang dinyatakan tewas, dan tiga lainnya masih dirawat di RS Khotijah.
"Itu data sementara ya, nanti kalau ada perkembangan kita update lagi," pungkasnya.
Reporter: Fahrizal Tito

Baca Juga

IMG-20180513-_WA0434
Satu dari tiga orang yang tergeletak di kamar Blok B Lantai 5 Rusun di Taman, Sidoarjo terpaksa ditembak mati polisi dari Gegana.
Terduga teroris bernama Anton itu masih mendekap ransel isi bom. Anton adalah kepala keluarga di kamar tersebut. Dari data KTP dan akta nikah, Anton tercatat warga Manukan Kulon BLK 19 H/19 Tandes, Surabaya.
"Terdengar 4 kali suara letusan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada jatimnow.com, Minggu (13/5/2018) malam.
Sebelumnya Barung menyatakan lima orang luka parah dan satu luka ringan. Dua diantaranya dirawat di rumah sakit dan satu orang lagi diperiksa.


Reporter/Editor: Budi Sugiharto
Powered by Blogger.
close
Banner iklan disini