Baca Juga
Jakarta,- memperkuat koordinasi dengan sejumlah raksasa internet setelah serangan . Menteri menyebut ada ribuan akun dan konten yang tersebar media sosial yang sudah disingkirkan setelah insiden itu terjadi.
Rudiantara menyebut ada sekitar 280 akun yang sudah dibekukan di
, 300 akun di , 250 lebih di , dan sekitar 70 akun di . Namun belum semua dari akun maupun konten yang bermasalah di masing-masing layanan tersebut sudah ditindak. "Ada yang identifikasi semuanya ada ribuan akun sudah terkonfirmasi, ada yang sudah di-take down dan ada yang belum," ujar Rudiantara di gedung Kemenkominfo, Selasa (15/5).
Untuk akun yang belum dihapus, Rudiantara berkata masih dilakukan pemantauan terhadapnya. Pemantauan itu diperlukan oleh Polri maupun BNPT untuk melacak keberadaan pemilik akun.
Rudiantara menekankan pertemuan dengan raksasa internet tersebut terkait dengan penanganan konten terorisme dan radikalisme. Ia memastikan setelah pertemuan itu, penanganan akun dan konten bermasalah di keempat layanan itu akan lebih sering dan cepat.
Salah satunya adalah penapisan melalui Mesin Ais untuk melenyapkan akun dan konten bermasalah setiap kurun 2-3 jam.
"Tadinya kan kadang-kadang bisa sehari, dibawa dulu ke Amerika, lama, kalau sekarang sudah hitungan jam," imbuhnyaa.
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Semuel Pangerapan berkata koordinasi dengan keempat raksasa internet tersebut diperkuat karena akun dan konten radikal mudah ditemukakn di sana ketimbang di layanan lainnya.
"Yang biasanya ada (akun) radikal-radikal ya empat ini, enggak ada lagi yang lain," tukas Semuel di kesempatan yang sama. (evn)