Baca Juga

Pics_Art_05-11-01.12.04_1
Sidoarjo - Tersangka Samsul warga Desa Mojorejo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro dijebloskan ke dalam tahanan Polresta Sidoarjo. Pria 36 tahun ini, ditahan lantaran menganiaya, Ardiansyah Harahap warga Perum Mutiara Citra Graha Blok H1 Nomor 30, Kecamatan Candi, Sidoarjo.
Selain mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, sebuah per yang diduga bekas senpi, HP Samsung Note 4 warna Gold dalam kondisi rusak berat dan pecah serta hasil visum et repertum atas nama Ardiansyah Harahap.
"Nilai hutangnya Rp 60 juta. Tapi korban sudah menjaminkan satu unit mobil Suzuki APV. Tapi, saat menagih justru dibarengi kekerasan dan penganiayaan," terang Kasat Reskrim, Polresta Sidoarjo, Kompol Muhammad Harris kepada republikjatim.com, Jumat (11/05/2018).
Lebih jauh Harris menceritakan awalnya tersangka dan rekannya L menagih hutang ke istri korban dengan datang ke rumah korban. Saat itu tersangka ditemui korban. Karena tersangka dan rekannya menunggu terlalu lama, akhirnya tersangka bicara dengan nada tinggi. "Korban pun membalas dengan bicara bernada tinggi. Hingga membuat tersangka emosi dan menarik kerah korban. Seketika korban dipukul tersangka dan temannya L menodongkan pistol," imbuhnya.
Bahkan L sempat memukulkan gagang pistol ke wajah korban. Kemudian tersangka mendorong korban hingga terjatuh.
"Korban mengalami luka sesuai hasil visum dan HP korban yang direbut tersangka dan sempat dibanting hancur dan retak-retak. Karena menenukan pir senpi dan terluka korban melaporkan kasus penganiayaan ini ke polisi," tegasnya.
Dalam perkara ini, tersangka Samsul dijerat pasal 170 KUHP dan atau pasal 406 KUHP tentang Pengeroyokan dan Perusakan. Ancaman hukumanya 5 tahun penjara.
"Kami tak ingin ada aksi premanisme. Yang dilakukan tersangka dan rekannya ini premanisme mirip debt collector. Meski hutang ini bersifat pribadi dan saling mengenal sama-sama punya usaha konter HP," ungkapnya.
Sementara tersangka Samsul mengaku sebelumnya, korban sudah pernah berhutang kepadanya. Namun pembayarannya lancar tidak seperti hutang yang terakhir ini.
"Ya jatuh tempo hutang ini setahun," tandasnya. Waw

Baca Juga

Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat (11/5/2018) pagi disertai dengan suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah.
Dilansir tim Stipoku.com di Kompas, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroh menjelaskan, Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Klaten, Megelang, Boyolali dan Sleman itu saat meletus melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.
"Letusan berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan adalah letusan freatik yang terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi," kata Sutopo melalui rilis.


Dia memastikan, jenis letusan ini tidak berbahaya dan dapat terjadi kapan saja pada gunung api aktif. Biasanya letusan hanya berlangsung sesaat.
Gunung Merapi sebelumnya pernah terjadi letusan freatik. "Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah.
PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik," tandasnya.
Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa akibat letusan itu. BPBD dan aparat masih melakukan pemantauan.
BPBD Sleman telah menginstruksikan masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km seperti daerah Kinahrejo mengungsi ke bawah di barak pengungsi.
"Masyarakat merespons dengan evakuasi mandiri ke tempat yang aman," kata Sutopo. 
Para pendaki gunung Merapi juga diimbau mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati puncak kawah.
Berdasarkan laporan sementara, terdapat sekitar 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah. Kondisinya semua selamat.
Dilansir dari Viva.co.id, sebuah pendaki merekam detikdetik terjadinya gunung merapi meletus.
Terlihat dalam video yang viral, tampak beberapa pendaki sedang beristirahat dan memasak.
Tiba-tiba terjadi letusan dan terlihat asap membumbung tinggi keluar dari kawah Gunung Merapi. "Erupsi," teriak salah satu pendaki.
Terdengar beberapa pendaki langsung lari dari tempat tersebut sementara beberapa orang lain berlindung.
Hujan abu diperkirakan turun di sekitar Gunung Merapi khususnya di bagian selatan dan tergantung dari arah angin.
Dilaporkan hujan abu vulkanik terjafi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta.
Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD.

Baca Juga

IMG-20180511-_WA0012-600x375-600x330
Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Klaten, Magelang, Boyolali dan Sleman, meletus freatik pagi ini,  Jumat (11/5/2018), sekitar pukul 07.30 Wib.
 Di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, erupsi dengan mengeluarkan asap tebal yang membumbung ke udara.
Pada saat itu, masyarakat di lereng Merapi sempat mendengar suara gemuruh sebelum Merapi mengeluarkan asap erupsi.
Sementara itu, guguran material vulkanik Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, juga terjadi sekitar pukul 07.30 Wib.
Saat itu, warga sempat panik karena Gunung Merapi sudah mulai erupsi.
"Warga di sini sempat panik, tetapi sekarang sudah reda, tapi masih waspada," kata salah satu warga Desa Ngargomulyo, Kabupaten Magetan.
BPBD Kabupaten Magetan menjelaskan bahwa itu letusan freatik Gunung Merapi, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Warga juga diimbau untuk menjauhi radius 3 km dari puncak merapi.
Sumber: Antara

Baca Juga

IMG-20170423-_WA0017
Pacitan rupanya tidak hanya memiliki tempat wisata pantai dan goa saja. Ada destinasi susur kali (menyusuri sungai) siap menyambut wisatawan yang suka dengan alam.
Salah satunya, susur Kali (sungai) Cokel di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Wisata susur Kali Cokel ini bisa menggunakan sampan (perahu kecil).
Susur Kali Cokel dengan sampan merupakan spot wisata yang lagi hits saat ini. Sebelum perjalanan dimulai, para wisatawan harus mematuhi peraturan yang dibuat pengelola wisata.
Yakni, semua penumpang harus menggunakan pelampung. Hal ini wajib, karena untuk menjaga keselamatan penumpang jika ada kecelakaan seperti sampan terbalik dan wisatawan tidak bisa berenang.
Wisatawan akan dibuat takjub dengan menyusuri muara Kali Cokel sejauh kurang lebih 2 km. Mata pengunjung nantinya akan dimanjakan dengan nuansa alam yang masih perawan.
Air sungainya sangat biru jernih, serta hutan-hutan di sepanjang sungai yang terjaga dengan baik. Belum ada tangan jahil yang menghiasinya.
Perjalanan makin mengasyikan, saat wisatawan mulai dibawa menuju lautan lepas.
Disini, para pengunjung akan dipompa adrenalinnya, karena sampan yang hanya maksimal diisi 5 orang harus melawan ombak menuju tepian laut.
Tapi itu tak lama, karena rasa deg-degan akan dibayar dengan nuansa indah. Setelah di lepas pantai, pengunjung akan mendapati perairan selatan Pulau Jawa ini penuh dengan gugusan pulau-pulau kecil di tengah laut. Hal ini akan manjakan mata para pengunjung.
"Saya senang sekali, tidak sia-sia ke sini. Walaupun perjalanannya cukup jauh, tapi murah meriah. Hanya Rp 17 ribu," kata Renggo Andika salah satu pengunjung.
Ia mengatakan, matanya sangat dimanjakan, karena di wisata susur Kali Cokel langsung bisa melihat lautan lepas dan gugusan pulau-pulau.
Pengunjung lainnya, Nanik, mengaku awalnya takut. Apalagi setelah melewati muara harus melawan ombak.
"Antara wow dan deg-degan campur jadi satu. Saya pengen nyoba lagi nanti bisa dengan teman. Pasti banyak yang mau," tambah Nanik.
Reporter: Mita Kusuma

Baca Juga

safe_image_1
Di sela-sela HUT ke-72 TNI pagi hingga siang tadi di Cilegon, Banten, ada seorang pria sepuh yang tangannya dicium dengan penuh hormat oleh Presiden Jokowi.
Pria sepuh tersebut adalah KH Sholeh Qosim, yang biasa dipanggil Kiai Qosim atau Abah Qosim.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam pidatonya menyebut Kiai Qosim lahir di Sidoarjo pada tahun 1930.
Kiai Qosim adalah pengasuh Ponpes Bahauddin Al-Islami, Sidoarjo. Saat perang kemerdekaan, dia ikut mengangkat senjata menjadi anggota laskar Hizbullah tahun 1943 pimpinan KH Masykur, yang berjuang pada 10 November di Surabaya.

“Peran beliau dalam perjuangan mengajak umat Islam bersatu melawan Belanda dan sekutunya,” ucap Gatot Nurmantyo.
Jokowi mencium tangan Kiai Qosim setelah memberikan potongan tumpeng dalam rangka HUT ke-72 TNI kepada tiga orang yang berjasa pada perjuangan bangsa pilihan TNI, yaitu Paimin, Kiai Qosim, dan Pangkostrad Letjen Rachmayadi.

Meski usianya sudah 87 tahun, Kiai Qosim masih aktif berdakwah. Sesepuh NU Sidoarjo ini masih sering berceramah dalam berbagai pengajian dengan bahasa Jawa halus maupun bahasa Indonesia. Suaranya masih begitu jelas dan tegas. Bahkan terkait Laskar Hizbullah, Kiai Qosim masih hafal mars laskar tersebut, yaitu:

Yaa lal wathonyaa lal wathon
hubbul wathon minal iiman
walaa takun minal hirman
inhadlu ‘alal wathon
Indonesia biladi
anta ‘unwanul fakhoma
kullu mayya’tika yauma
thomihayyalqo himama”.

Kiai Qosim juga aktif menyukseskan acara 171717 yang diinisiasi oleh TNI, yaitu doa bersama/membaca Alquran serentak pada tanggal 17 Agustus 2017 pukul 17.00-18.00 WIB demi persatuan bangsa. (kumparan.com)
Powered by Blogger.
close
Banner iklan disini