Unair Sediakan Trauma Healing Bagi Keluarga Korban Bom
Baca Juga
Surabaya - Surabaya dan Sidoarjo dalam dua hari ini digempur serangan teror bom yang menewaskan 14 orang. Banyak korban berjatuhan dari masyarakat sipil maupun aparat kepolisian.
Insiden ini mengakibatkan trauma tersendiri bagi keluarga korban. Selain menyisakan trauma, Citra Kota Surabaya pun menjadi menakutkan.
Menyikapi hal tersebut, Universitas Airlangga (Unair) menyediakan 'Trauma Healing' bagi keluarga korban sebagai langkah yang di Unair untuk mengembalikan kondisi Surabaya yang kondusif, aman dan nyaman bagi masyarakatnya.
'Trauma Healing' center ini dimotori langsung oleh Rektor Unair, Prof Moh Nasih dengan mengerahkan alhi dari Fakultas Psikologi Unair.
Tim dokter dan psikolog dari 'Trauma Healing' saat ini sudah melakukan tugasnya untuk terjun langsung ke keluarga korban untuk melakukan konseling dan memulihan psikis.
Layanan 'Trauma Healing' untuk keluarga korban teror ini bertempat di RS Bhayangkara dan juga “on call” (melalui panggilan, red).
Tidak hanya itu, Rektor UNAIR juga mengimbau agar Trauma Healing juga dilakukan di gereja-gereja yang terdampak.
Selanjutnya, mengenai cara untuk mengembalikan situasi Kota Surabaya yang aman dan kondusif, Rektor UNAIR telah memberikan instruksi kepada para civitas untuk melakukan beberapa kajian untuk kemudian diapliksikan.
Rektor juga menegaskan dan mengajak seluruh elemen agar menjadi garda terdepan dalam menciptakan situasi kota yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
"Mengatasi Trauma tidaklah mudah, apalagi trauma yang terjadi pada anak-anak. butuh penanganan khusus dan benar-benar dari ahlinya. maka dari itu Unair menyediakan 'Trauma Healing' sebagai wujud kepedulian terhadap sesama dan aksi memerangi terorisme," ujar Suko Widodo, Humas Unair. [adg/ted]